Sejumlah korban pesawat Malaysia Airlines MH 17 yang jatuh di Ukraina
pada Kamis (17/7) lalu, ternyata 12 orang adalah warga negara Indonesia
(WNI), dan lima korban ternyata berasal dari Bali. Merekaadalah
Yodricunda Theistiasih, MSTR Clarice Yelena Huizen (bayi dari
Yodricunda), Arnoud Huizen (suamiYodricunda warga negara Belanda namun
tinggal di Bali), Ketut Wiartini, dan Wayan Sujana.Hasil
penelusuran DenPost, Jumat (18/7) kemarin, tiga korban yakni Yodricunda
Theistiasih, MSTR Clarice Yelena Huizen, dan Arnoud Huizen, tinggal di
Badung. Menurut sepupu Yodricunda Theistiasih, Marta Titihalawah, saat
ditemui Perumahan Dalung Permai Blok L 3/71, Kecamatan Kuta Utara, Ody
adalah nama kecil Yodricunda Theistiasih. Almarhumah sekeluarga tidak
tinggal di Perumahan Dalung Permai, melainkan tinggal mandiri di sebuah
perumahan di kawasan Jimbaran. “Rumah yang ditempatinya dulu di
Perumahan Dalung Permai adalah milik rumah keluarga besarnya yang kini
dihuni keluarga Ody yang lain, “ tegas Marta.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pihak keluarganya di Bali mendengar
kabar Ody sekeluarga menjadi bagian dari korban pesawat Malaysia
Arilines MH17 yang jatuh di perbatasan Ukraina-Rusia pada Jumat dinihari
kemarin sekitar pukul 01.00. Sambungan telepon dari pihak keluarganya
di Belanda sangat mengagetkan keluarga almarhumah di Bali, termasuk di
Jakarta, karena famili Ody juga ada yang berasal dari Jakarta. "Saya
mendengar kalau adik sepupu saya jadi korban dalam pesawat Malaysia
Airlines sekitar dini hari. Kebetulan kan keluarga saya ada yang tinggal
di Belanda. Dari keluarga di sana, saya dan keluarga di Bali mendapat
kabarnya," tegas Marta dengan mata berkaca-kaca.
Dia seperti
menahan sedih yang teramat dalam. Marta mengaku seperti tak percaya
kabar bila adik sepupunya itu turut jadi korban. "Sampai detik ini saya
seperti tidak percaya. Mudah-mudahan ada mukjizat," harap Marta,
ditemani suaminya, Leo Poetiray.
Menurut Marta, Ody dan
keluarganya meninggalkan Bali pada 29 Juni lalu menuju Amsterdam,
Belanda. Bersama sang suami, Arnoud, mereka ke Belanda dalam rangka
pengurusan dokumen kewarganegaraan putrinya yang pada Oktober ini genap
berusia 2 tahun. "Yang saya tahu, dia, suami, dan anaknya, ke Belanda
mau mengurus dokumen status kewarnegaraan. Anaknya memang lahir di sini
dan sekarang berkewarganegaraan Indonesia. Tapi untuk anak-anak,
katanya, diboleh memiliki kewarganegaraan ganda, sehingga diuruslah ke
Belanda," ungkapnya.
Marta juga menceritakan, pada Kamis (17/7)
lalu semestinya Ody sudah tiba di Bali. Dari percakapan terakhir bersama
Marta pada Selasa (15/7) lalu melalui media sosial, Ody memberitahukan
bila dia sedang banyak pekerjaan di Bali. "Saya sempat komunikasi dengan
adik saya itu. Dia bilang mau pulang 17 Juli, karena banyak pekerjaan.
Tapi ternyata malah dapat musibah seperti ini," tegas Marta.
Mengenai
suami Ody yakni Arnoud , menurut Marta, juga tinggal di Bali dan
berprofesi sebagai pengajar yang bekerja paruh waktu atau part time.
Hanya Marta tak mengetahui pasti dimana iparnya itu mencari nafkah.
"Kami sekeluarga hanya bisa pasrah dengan musibah ini. Kami berharap
yang terbaik," tandasnya
Home
»
»Unlabelled
» Lima Korban Malaysia Airlines dari Bali
Rabu, 23 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar